BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Statistika adalah cabang ilmu yang
mempelajari tentang bagaimana mengumpulkan, menganalisis dan
menginterprestasikan data. Atau dengan kata lain Statistika menjadi semacam
alat dalam melakukan suatu riset empiris. Dalam menganalisis data, para ilmuan
menggambarkan persepsinya tentang suatu fenomena. Deskripsi yang sudah setabil
tentang suatu fenomena seringkali mampu menjelaskan suatu teori.
Penemuan teori baru merupakan suatu
proses kreatif yang didapat dengan cara mereka ulang informasi pada teori yang
telah ada atau mengekstrak informasi yang diperoleh dari dunia nyata.
Penggunaan
Statistika sudah dikenal sebelum abad 18, pada saat itu negara-negara babilon,
mesir dan roma mengeluarkan catatan tentang nama, usia dan jenis kelamin,
pekerjaan dan jumlah anggota keluarga.
Di indonesia pengantar statistika
telah dicantumkan dalam kurikulum matematika sekolah dasar sejak tahun 1975.
Hal itu disebabkan karena sekitar lingkungan kita berada selalu berkaitan
dengan statistik. Misalnya dikantor kelurahan kita mengenal statistik desa,
didalamnya memuat keadaan penduduk mulai dari banyaknya penduduk, pekerjaan
penduduk, jumlah anak dan sebagai ukuran penyebaran data.
B. Rumusan
Masalah
Dalam penulisan makalah ini,
penulis mencoba menguraikan sedikit rumusan permasalahan yang akan dibahas dari
materi yang berkaitan dengan tema penulisan makalah diantara lain :
1. Pengertian
Statistika Deskriptif
2. Dispersi
Data
3. Kegunaan
Ukuran Penyebaran Data
4. Kemiringan
dan Keruncingan Data
5. Menganalisa
Ukuran Penyebaran Data (Kemiringan dan Keruncingan)
6. Cara
Membaca Nilai Kemiringan dan Keruncingan (Kurtosis dan Skewnees)
C. Tujuan
dan Manfaat Penulisan
Tujuan
1. Tujuan
dari penulisan ini guna melengkapi dan memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh nilai UTS (Ujian Tengah Semester) Mata Kuliah Statistika Deskriptif
2. Dengan
dibuatnya makalah ini dapat membantu kita dalam memahami penganalisaan tentang
data-data statistik dengan menggunakan Microsoft Excel.
3. Belajar
membuat makalah tentang Statistika Desktiptif dalam materi Ukuran Penyebaran
Data (Kemiringan dan Keruncingan)
Manfaat
Penulis
mengharapkan agar tulisan ini dimengerti oleh pembaca dan pembaca dapat memahami
seberapa pentingnya materi Ukuran Penyebaran Data (Kemiringan dan Keruncingan).
D. Metode
Pengumpulan Data
1. Metode
Browsing Internet.
Dalam pembuatan makalah
ini penulis melakukan penelitian melalui browsing internet agar makalah ini
dapat menjelaskan secara terperinci atau penambahan wawasan dalam materi yang
bersangkutan yaitu Ukuran Penyebaran Data (Kemiringan dan Keruncingan).
E. Sistematika
Penulisan
Untuk mempermudah
pembaca mengerti akan maksud dari isi makalah ini, maka penulis mengadakan
penggolongan secara garis besar sesuai dengan permasalahan yang akan dibahas
yaitu :
BAB
I : Dalam bab pendahuluan ini penulis
mencoba menguraikan tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat
Penulisan, Metode Pengumpulan Data dan Sistematika Penulisan.
BAB
II :
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai teori yang dibahas serta pembahasan
hasil Analisa penulis dalam menganalisa Ukuran Penyebaran Data (Kemiringan dan
Keruncingan). Dalam bab ini juga akan dijelaskan tentang cara membaca nilai
dari Ukuran Penyebaran Data.
BAB
III : Dalam bab ini penulis menguraikan
tentang penutup yang meliputi kesimpulan dan saran berdasarkan atas pada bab
pendahulu.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Statistika Deskriptif
Statistika
Deskriptif adalah teknik yang digunakan untuk mensarikan data dan
menampilkannya dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh setiap orang. Hal ini
melibatkan proses kuantifikasi dari penemuan suatu fenomena. Berbagai statistik
sederhana, seperti rata-rata, dihitung dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan
grafik. Statistika deskriptif dapat memberikan pengetahuan yang signifikan pada
kejadian fenomena yang belum dikenal dan mendeteksi keterkaitan yang ada di
dalamnya. Tetapi dapatkah statistika deskriptif memberikan hasil yang bisa
diterima secara ilmiah?
Statistik merupakan
suatu alat pengukuran yang berhubungan dengan keragaman pada karakteristik
objek-objek yang berbeda. Objek yang belum dikenal tidaklah mewakili populasi
objek yang memiliki "quantifiabel
feature" melalui penyelidikan. Namun demikian, keragaman bisa menjadi
hasil dari keberagaman yang lainnya (karena acak atau terkontrol). Pada ilmu
fisika, yang sangat berkaitan dengan ekstraksi dan formulasi persamaan
matematik tidak menyisakan banyak tempat untuk fluktuasi acak. Pada ilmu
statistika, fluktuasi seperti itu dapat dijadikan model. Hubungan relasi
statistik selanjutnya merupakan hubungan relasi yang menerangkan suatu proporsi
perubahan stokastik yang pasti.
Statistika Deskriptif adalah ilmu yang mempelajari
tentang cara:
a. Mengumpulkan data/informasi.
b. Mengolah data hasil pengumpulan.
c. Menyajikan data hasil pengolahan.
d. Menganalisis data.
B. Dispersi Data
Dispersi
Data adalah data yang menggambarkan bagaimana suatu kelompok data menyebar
terhadap pusatnya data atau ukuran penyebaran suatu kelompok data terhadap
pusatnya data. Dispersi data sangat penting untuk membandingkan penyebaran dua
distribusi data atau lebih. Pusat data seperti rata-rata hitung, median dan
modus hanya memberi informasi yang sangat terbatas sehingga tanpa disandingkan
dengan dispersi data menjadi kurang bermanfaat dalam menganalisa data.
C. Kegunaan Ukuran Penyebaran Data antara
lain sebagai berikut :
a. Ukuran
penyebaran dapat digunakan untuk menentukan apakah nilai rataratanya
benar-benar representatif atau tidak. Apabila suatu kelompok data mempunyai
penyebaran yang tidak sama terhadap nilai rata-ratanya, maka dikatakan bahwa
nilai rata-rata tersebut tidak representatif.
b. Ukuran
penyebaran dapat digunakan untuk mengadakan perbandingan terhadap variabilitas
data.
c. Ukuran penyebaran dapat membantu
penggunaan ukuran statistika, misalnya dalam pengujian hipotesis, apakah dua
sampel berasal dari populasi yang sama atau tidak.
D. Kemiringan dan Keruncingan Data
a. Kemiringan Distribusi Data
Kemiringan adalah derajat atau
ukuran dari ketidaksimetrisan suatu distribusi data. Tiga pola kemiringan
distribusi data adalah sebagai berikut:
Pengukuran kemiringan suatu distribusi data dapat diketahui dengan beberapa cara, antara lain:
1. Menggunakan koefisien Pearson.
2. Menggunakan Rumus Momen.
3. Menggunakan Rumus Bowley.
4. Menggunakan Grafik Kemiringan dan
Keruncingan.
Rumus untuk
menghitung derajat kemiringan distribusi data:
1. Rumus Pearson:
Atau
Keterangan :
α = Pearson
S = Simpangan Baku
X = Nilai Rata-Rata Hitung
Mod = Modus
Med = Median
2. Rumus Momen:
-
Data Tidak Berkelompok
-
Data
Berkelompok
|
Keterangan :
α3 =
Derajat kemiringan
Xi = Nilai data ke – i
X =
Nilai rata-rata hitung
Fi =
Frekuensi kelas ke – i
Mi =
Nilai titik tengah kelas ke – I
S =
Simpangan baku
N =
Banyaknya data
Jika
α3 = 0 distribusi data simetris
α3 < 0 distribusi data miring ke kiri α3 > 0 distribusi data miring ke kanan
Keterangan :
Q1 = Kuartil pertama
Q2 = Kuartil kedua
Q3 = Kuartil ketiga
Cara
menentukan kemiringannya :
Jika Q3 - Q2
= Q2 - Q1 sehingga Q3 + Q1 - 2Q2 = 0 yang mengakibatkan α3 = 0, sebaliknya jika distribusi miring maka
ada dua kemungkinan yaitu Q1 = Q2 atau Q2 = Q3, dalam hal Q1 = Q2 maka α3 = 1, dan untuk Q2 = Q3 maka α3 = -1Rumus ini menggunakan nilai kuartil.
4. Grafik Kemiringan dan Keruncingan
a.
Kemiringan Distribusi Data
Kemiringan
Distribusi Data merupakan derajat atau ukuran dari ketidaksimetrisan (Asimetri)
suatu distribusi data.
Kemiringan
distribusi data terdapat 3 jenis, yaitu :
a)
Simetris : menunjukkan letak nilai rata-rata
hitung, median, dan modus berhimpit
(berkisar disatu titik)
b)
Miring ke kanan : mempunyai nilai modus paling kecil dan
rata-rata hitung paling besar
c)
Miring ke kiri : mempunyai nilai modus palingbesar dan rata-rata
hitung paling kecil
GRAFIK
KEMIRINGAN DISTRIBUSI DATA
Gambar 1.1 : Grafik Kemiringan Distribusi Data
b. Keruncingan Distribusi Data
Keruncingan Distribusi Data merupakan derajat atau
ukuran tinggi rendahnya puncak suatu distribusi data terhadap distribusi
normalnya data. Keruncingan distribusi data ini disebut juga kurtosis.
Ada tiga jenis derajat keruncingan, yaitu :
a) Leptokurtis : distribusi data yang puncaknya relatif tinggi
b) Mesokurtis : distribusi data yang puncaknya normal
c) Platikurtis : distribusi data yang puncaknya terlalu rendah dan terlalu mendatar
GRAFIK KERUNCINGAN DISTRIBUSI DATA
Gambar 1.2 :
Grafik Keruncingan Distribusi Data
E. Analisa Ukuran Penyebaran Data
Menggunakan Ms. Excel
a) Analisa Kemiringan Distribusi Data
(Skewness)
Skewness adalah derajat
ketidaksimetrisan suatu distribusi. Jika kurva frekuensi suatu distribusi
memiliki ekor yang lebih memanjang ke kanan (mengacu dari meannya) maka
disimpulkan menceng kanan (positif) dan jika distribusi memiliki ekor yang
lebih memanjang ke kiri maka dapat disimpulkan menceng kiri (negatif). Secara
perhitungan, skewness adalah momen ketiga terhadap mean. Distribusi normal dan
distribusi simetris lainnya, misalnya distribusi t memiliki skewness 0.
Cara penulisan rumus skewness di excel :
=Skew (number1, number2,...)
Dimana :
Number1, number2 ... berupa1-255
argumen yang Kita ingin hitung skewnessnya. Kita juga dapat menggunakan array
tunggal atau referensi ke array, bukan argumen yang dipisahkan oleh koma.
Gambar 1.3 : Analisa
Kemiringan Distribusi Data menggunakan Excel
b) Analisa Keruncingan Distribusi Data
(Kurtosis)
Kurtosis adalah derajat keruncingan
suatu distribusi (biasanya diukur relatif terhadap distribusi normal). Kurva
yang lebih runcing dari distribusi normal dinamakan Leptokurtik, yang lebih
datar Platikurtik dan distribusi normal disebut Mesokurtik. Kurtosis dihitung
dari momen keempat terhadap mean.
Cara penulisan rumus kurtosis di excel :
=Kurt (number1, number2,...)
Dimana :
Number1, number2, ... dapat berupa
1-255 argumen yang ingin dihitung kurtosisnya. Anda juga dapat menggunakan
array tunggal atau referensi ke array, bukan argumen yang dipisahkan oleh koma.
Gambar 1.4 :
Analisa Keruncingan Distribusi Data menggunakan Excel
F. Cara Membaca Nilai Skewness dan Kurtosis
a. Nilai Skewness
Skewness diartikan sebagai
kemiringan distribusi data. Yang dimaksud dengan kemiringan data adalah
besarnya pembagian data atau rata-rata sebaran data yang biasanya di wujudkan
denan bentuk lonceng, untuk data yang berdistribusi normal. Begitu juga jika
kita terapkan pada Skewness. Apabila skewness menunjukkan simetri maka
dikatakan data membentuk distribusi normal, apabila kemiringan distribusi data
agak condong ke kanan ditunjukkan dengan nilai skewness yang negative,
selanjutnya apabila kemiringan distribusi data condong ke kiri yang ditunjukkan
bahwa nilai skewness positif. Apabila nilai sk = 0, maka menunjukkan data
berdistribusi normal, sk < 0 kemiringan ke kanan, dan sk > 0 kemiringan
ke kiri. Sebagai contoh, jika diperoleh nilai sk = -0,807 adalah artinya
merupakan nilai negatif, akan tetapi tidak jauh dari nilai, Berarti data
cenderung berdistribusi normal atau hampir normal.
b. Nilai Kurtosis
Kurtosis diartikan sebagai
keruncingan distribusi data. Semakin runcing nilai kurtosis akan menunjukkan
data hampir mengumpul (homogen). Akan tetapi apabila nilai kurtosis 0
menunjukkan data normal, dan apabila nilai kurtosis semakin kecil, maka
menunjukkan data semakin tumpul (semakin menyebar dikatakan data tidak
homogen).
Jika nilai kurtosis dekat nol maka
data cenderung normal, apabila nilai kurtosis negative berarti datanya tumpul
atau cenderung melebar ke bawah, sebaliknya apabila nilai kurtosis positif maka
datanya bersifat runcing atau cenderung mengelompok (homogen). Sebagai contoh
misalnya, Jika diketahui nilai ku = 1,06. Maka nilai kurtosis positif yang lebih
besar dari nol dan cukup jauh dari nol. Oleh karena itu, dikatakan datanya
cenderung runcing atau dengan kata lain cenderung homogen.
BAB III
PENUTUP
Statistika dipelajari di berbagai bidang ilmu karena
statistika adalah sekumpulan alat analisis data yang dapat membantu pengambil
keputusan untuk mengambil keputusan berdasarkan hasil kesimpulan pada analisis
data dari data yang dikumpulkan. Selain itu juga dengan statistika kita bisa
meramalkan keadaan yang akan datang berdasarkan data masa lalu. Statistika
Deskriptif memberikan informasi yang terbatas, yaitu memberi informasi yang
terbatas pada data apa adanya. Oleh karenanya pemakai statistik deskriptif
tidak dapat mengambil kesimpulan yang umum atas data yang terbatas. Kesimpulan
yang dapat diambil, terbatas atas data yang ada.
Kegunaan mempelajari ilmu Statistik adalah:
1.
Memperoleh gambaran suatu keadaan atau persoalan yang sudah terjadi.
2. Untuk
Penaksiran (Forecasting)
3. Untuk
Pengujian (Testing Hypotesa)
Sedangkan
Pentingnya mempelajari Dispersi data didasarkan pada 2
pertimbangan:
1. Pusat
data (rata2, median dan modus) hanya memberi informasi yang
sangat
terbatas.
2. Kedua,
dispersi data sangat penting untuk membandingkan penyebaran
dua distribusi data atau
lebih.
DAFTAR PUSTAKA
Statistika, (2000) kar. J. Supranto, jilid 1 Chap.6 edisi keenam,
halaman 126 –145
Statistika, Teori dan Aplikasi (2001), Bab 05, kar. Wayan Koster,
edisi pertama, halaman 93-134
Bambang Kustituanto dan Rudy Badrudin, Statistika I, Seri Diktat
Kuliah, Penerbit Gunadarma, Jakarta, 1994
Haryono Subiyakto, Statistika 2, Seri Diktat Kuliah, Penerbit
Gunadarma, Jakarta, 1994
Levin, Richard dan David Rubin, Statistics for Management,
Prentice Hall, New Jersey, 1991
Ronald E Walpole, Pengantar Statistika, edisi terjemahan, PT
Gramedia Jakarta, 1992 www.gudangmateri.com
Santoso, Singgih 2001. Aplikasi Excel dalam Statistik
Bisnis. Elex Media
Komputindo.
Jakarta.
MODUL BINA SARANA
INFORMATIKA STATISTIKA DESKRIPTIF.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar